Jumat, 11 Maret 2016

SISTEM KEWARISAN MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM



TOR 
Penyuluhan Hukum
Tema: "SISTEM KEWARISAN MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM
(Inpres no. 1 tahun 1991) DI INDONESIA"
Oleh Bayu Dwiwiddy Jatmiko, SH., M.Hum[1]

A.      Latar Belakang.
Kenapa Hukum Islam dipelajari:
1.      Kurikulum Nasional di tiap Fak. Hukum.
2.      Alasan sejarah       :dikenal dg muhammedaansch recht.
3.      Alasan penduduk: 93% beragama Islam
4.      Alasan yuridis       :secara normatif atau yuridis
5.      Alasan konstitusi:  Pasal 29(1) UUD 1945
6.      Alasan ilmiah :      sbg ilmu dipelajari muslim  atau non-muslim sendiri

 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
BAB I  Dasar Perkawinan
Pasal 1
Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pasal 2
(1) Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya itu.
(2) Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Instruksi Presiden No. 1 tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam
BAB II
Dasar-Dasar Perkawinan
Pasal 2
Perkawinan menurut hukun Islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau mitssaqan
ghalidzan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.
Pasal 3
Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan
rahmah.
Pasal 4
Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum Islam sesuai dengan pasal 2 ayat (1)
Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

l  DASAR HUKUM KEWARISAN
MENURUT AL QUR’AN
Allah SWT berfirman :
l  "Allah mensyari'atkan bagimu tentang pembagian harta pusaka untuk anak-anakmu. Yaitu bagian seorang anak laki-laki sama dengan dua bagian anak perempuan; …" (An-Nisaa' 12).
l  Ini adalah ketetapan dari Allah, Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (S. An-Nisa : 11)

MENURUT AL HADIST
Nabi Muhammad SAW, bersabda :
        Pelajarilah faraidh dan ajarkanlah pada manusia, karena faraidh adalah separuh dari ilmu dan akan dilupakan. Faraidhlah ilmu yang pertama kali dicabut dari umatku”.

l  Prinsip Hukum Kewarisan Islam :
*      P. Ijbari
*       P. Individual
*      P. Bilateral
*      P. Kewarisan hanya karena kematian
*      P. Keadilan berimbang

P. Individual :
*      Warisan dapat dibagi-bagikan kepada ahli waris (AW) untuk dimiliki secara perseorangan.

P. Individual :
Warisan dapat dibagi-bagikan kepada ahli waris (AW) untuk dimiliki secara perseorangan.

P. Bilateral :
 pria dan wanita dapat mewaris dari kedua belah pihak kerabat.

P. Kewarisan hanya karena kematian :
peralihan  harta warisan (HW) hanya setelah pewaris (P) meninggal dunia.

P. Keadilan berimbang :
l  Keseimbangan antara hak dan kewajiban
l  Keseimbangan antara yang diperoleh dengan  keperluan dan kegunaan.

Sebab-Sebab Mewaris :
l  Karena hubungan kekeluargaan
Hub. Darah (misal : anak dengan Ortu)
l  Karena perkawinan
        (misalnya : Suami dengan Istri)
Karena Wala’
            Hubungan hukmiah : hub. yang ditetapkan oleh hukum Islam
   (misal : tuan dengan budaknya     yang telah merdeka)

l  Rukun Mewaris :
l  Ahli Waris (AW)
l  Pewaris (P)
l  Harta Warisan (HW)
l  Syarat-syarat Kewarisan :
l  Meninggal dunianya Pewaris
l  Hidupnya Ahli Waris
l  Mengetahui status kewarisan
l  Penghalang Mewaris :
l  Pembunuhan
l  Berlainan Agama
l  Perbudakan
l  Berlainan Negara
Keterangan :
*       Prinsip Ijbari, dapat dilihat dari segi :
l  Segi peralihan harta
l  Segi jumlah HW yang beralih
l  Segi kepada siapa HW itu beralih
*      Ahli Waris :
  Syarat
l  Beragama Islam
l  Mempunyai hubungan darah / perkawinan
l  Tak terhalang untuk menjadi AW
l  AW menurut system Patrilineal :
            1. AW Dzul Faraidh (DF)
            2. AW Asabah (A)
            3. AW Dzul Arham (DA)
*                  AW menurut system bilateral :
            1. AW Dzul Faraidh (DF)
            2. AW Dzul Qarabat (DQ)
            3. AW Mawali (M)

Ø  PEWARIS :
            Syarat :
*      Mati
*      Beragama Islam
*      Meninggalkan AW
*      Meninggalkan HW

l  Sistem Patrilineal
            (o/Sajuti Thalib)
l  AW Dzul Faraidh (AW DF) :
            Ahli waris yang mendapatkan bagian menurut ketentuan-ketentuan yang telah diterangkan dalam Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah
l  AW Asabah (AW A)
            Ahli waris yang tak memperoleh bagian tertentu, tetapi mereka berhak :
        - mendapat seluruh harta jika tidak ada DF
        - mendapatkan seluruh sisi harta setelah  dibagikan kepada DF
        - tak mendapatkan apa-apa karena telah    habis dibagikan kepada DF
l  AW Dzul Arham (AW DA) :
            Ahli waris yang mempunyai hubungan darah dengan pewaris melalui anggota keluarga wanita.

l  Sistem Bilateral
            (o/ Prof. Hazairin) :
*      AW Dzul Faraidh (AW DF) :
               Bagian ahli waris yang diatur oleh Al-Qur’an, yaitu :
*       AW DF yang selalu menjadi AW DF
                            Misalnya : ibu, janda, duda.
*      AW DF yang bisa menjadi AW DF dan lain kali menjadi AW A
                  Misalnya : anak wanita, bapak          dan saudara wanita.
l  AW Dzul Qarabat (AW DQ) :
            Ahli waris yang mendapat bagian warisan tak tentu jumlahnya / mendapat bagian sisa / bagian terbuka, mempunyai hubungan kekeluargaan dengan pewaris melalui garis laki-laki ataupun garis wanita.
l  AW Mawali (AW M) :
            Ahli waris pengganti, yang memperoleh bagian warisan yang tadinya akan diperoleh oleh orang yang digantikannya itu jika ia masih hidup
l  AW ASABAH (AW A), terdiri dari :
l  AW A Binafsihi (ABN) :
            AW A karena dirinya sendiri, bukan karena bersama AW lainnya.
l  AW A BIL GHAIRI (ABG) :
            AW A karena bersama AW lainnya
            (contoh : wanita menjadi AW A karena ditarik oleh lelaki)
l  AW A. MA’AL GHAIRI (AMG) :
            Saudara wanita kandung / sebapak menjadi AW A menjadi mewaris karena bersama keturunan wanita.

AW YANG STATUSNYA DIRAGUKAN :
l  Anak dalam kandungan
l  Orang yang hilang
l  Orang yang mati serentak
l  Orang yang tertawan
l  Khuntsa
l  Dzul arham (AW DA)

KEWAJIBAN AW :
l  Mengurus mayat sampai dengan selesai
l  Menyelesaikan kewajiban pewaris :
            - biaya pengobatan
            - biaya perawatan
            - membayar hutang-hutang
            - menagih hutang
l  Menyelesaikan wasiat
l  Membagi HW ke AW yang berhak.

TAHAPAN PEMBAGIAN HW :
l  Menentukan AW
l  Mengetahui masalah hijab / halangan
l  Menentukan Asabah
l  Menentukan bagian (Furudhul Muqaddarah)
l  Mengerjakan pembagian.
l  Hukum Kewarisan Islam
Berlaku Resmi di Indonesia
Sejak Tahun 1991

Menurut Instuksi Presiden No. 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam.
l  Besarnya bagian AW (Menurut Kompilasi Hukum Islam)
   ANAK WANITA, mendapat :
Ø  1/2 bagian : bila hanya seorang
Ø  2/3 bagian : bila 2 orang atau lebih 
Ø  1 banding 2 : jika bersama anak laki-laki
            AYAH, mendapat :
Ø  1/3 bagian : bila pewaris tidak punya anak
Ø  1/6 bagian : bila pewaris punya anak
IBU, mendapat :
l  1/6 bagian : bila ada anak / 2 sdr/  lebih
l  1/3 bagian : bila tidak ada anak/ 2  sdr/lebih
l  1/3 dari sisa : sesudah janda/ duda  bersama ayah
DUDA, mendapat :
l  1/2 bagian : Bila pewaris tidak punya anak
l  1/4 bagian : bila pewaris punya anak
   JANDA, mendapat :
q  ¼ bagian : bila pewaris tak punya anak
q  1/8 bagian : bila pewaris punya anak
    SAUDARA LAKI-LAKI DAN SAUDARA WANITA SEIBU, mendapat :
q  1/6 bagian : bila pewaris tiada anak dan ayah
q  1/3 bagian : bila mereka 2 orang atau lebih
l 
SAUDARA WANITA KANDUNG / SEAYAH, mendapat :
Ø  1/2 bagian : bila pewaris tiada anak dan ayah
Ø  2/3 bagian : bila bersama 2 orang saudara wanita kandung/ seayah/ lebih,
l  Catatan :
*      Para ahli waris dapat bersepakat melakukan perdamaian dalam pembagian HW.
*      Bagi ahli waris yang tak mampu/ belum dewasa untuk melaksanakan hak dan kewajibannya, boleh diangkat wali oleh hakim atas usul keluarga ahli waris
*      Ahli waris yang mati lebih dahulu daripada pewaris, dapat digantikan anaknya
*      Bagian ahli waris pengganti tak boleh melebihi dari bagian ahli waris yang sederajat dengan yang digantikannya
l  Anak luar nikah hanya punya hubungan saling mewarisi dengan ibunya dan keluarga ibunya.
l  Pelaksana pembagian HW dapat ditunjuk oleh pewaris / AW
l  Pembagian HW dapat diminta oleh AW
l  HW berupa lahan pertanian yang luasnya kurang dari 2 HA. Supaya dipertahankan dan dimanfaatkan demi kepentingan bersama.
*      Suami dan istri berhak atas harta gonogini
*      AW hanya dapat bagian warisan atas harta gonogini yang telah terbagi
*      Para istri masing-masing berhak atas harta gonogini
*      Bila pewaris tak punya AW, maka HW diserahkan pada baitul maal untuk kepentingan Agama Islam dan kesejahteraan umum.

B. Nama Kegiatan
Kegiatan ini bernama “ Dialog Interaktif ” yang diselenggarakan atas kerja sama Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang dengan Radio Tidar Sakti Kota Batu

C. Tema kegiatan
Dalam Dialog Interaktif  ini mengambil tema: Sistem Kewarisan Menurut Kompilasi Hukum Islam (Inpres no. 1 tahun 1991) Di Indonesia“.

D. Tujuan Kegiatan 
 Untuk memberikan pemahaman  kepada masyarakat tentang  Pembagian waris bagi umat Islam di Pengadilan Agama.
 
E. Nara Sumber, dari Fakultas Hukum Universitas  Muhammadiyah Malang:
    Oleh: Bayu Dwiwiddy Jatmiko, SH. MHum

F. Waktu dan tempat
     Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal, 30 Juli 2012
     Tempat: Studio Radio Tidar sakti Kota Batu FM.94,60 M
     Pukul   : 10.00-12.00 WIB
 
G. Pokok Bahasan
Sesuai dengan Hukum Perkawinan dan Kompilasi Hukum islam yang berlaku di Indonesia, pokok pembagian waris pada bidang-bidang terkait sebagaimana berikut ini.
1.      Dasar Perkawinan
2.      Dasar Hukum Kewarisan
3.      Prinsip Hukum Kewarisan Islam
4.      Sebab-Sebab Mewaris
5.      Rukun Mewaris
6.      Syarat-syarat Kewarisan
7.      Penghalang Mewaris
8.       Syarat Ahli Waris
9.       Syarat PEWARIS
10.  Kewajiban ahli waris
11.  Besarnya bagian para ahli waris
12.   tahapan pembagian Harta Warisan



Malang, 30 Juli  Syarat  2012
Fakultas Hukum
                                                                           Universitas Muhammadiyah Malang







[1] Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah malang. Materi siaran di radio tidar sakti Kota batu, Senin 30 Juli 2012.

1 komentar:

  1. BEST POKER GAME EVER MADE!!!

    JOIN NOW!

    DIJAMIN NO BOT! NO TRICK! REAL & FAIR GAME!

    BEST OF THE BEST POKER ONLINE CASH GAME!
    PLAY REAL GAME PLAY REAL MONEY ^^!

    Untuk pendaftaran silahkan klik kolom daftar atau link di bawah ini boss
    http://sahabat9988.net/Register.aspx?lang=id

    Jadilah Jutawan Sekarang Juga Hanya di SAHABATQQ ^^

    Hubungi kami di layanan servis 24jam nonstop,
    Livechat 24 jam : Official site SAHABATQQ

    Pin BBM Android CS 1: SHBT99
    Pin BBM Blackberry CS 2 : 2AE48042
    Pin BBM Blackberry CS 3 : 2BD6A2E3
    Whatsapp : +85581734021
    Line : sahabatqq
    Wechat : sahabatqq

    BalasHapus